Senin, 05 September 2016

Ada Info penting nih πŸ˜€
Salam ilmiah !!
πŸŽ‰πŸŽ‰Open recruitment Magang pengurus dan Junior community 16 Komunitas Mahasiswa Ilmiah Pertanian (KMIP) FP UNAND..
Siap" jadi bagian dari keluarga KMIP πŸ˜†πŸ˜†..
Syarat nya gampang kok πŸ˜†
buat magang pengurus :
1.mahasiswa aktif angktan 2014 dan 2015
2.mengisi formulir
3.foto 3 x 4 (2 buah)
4.krs
5. Tulisan (deskripsi ttg KMIP dan ide kreatif jika lulus KMIP)
6.masukkan ke dalam map merah

Dan buat junior community (JC) 2016 syarat nya :
1.mahasiswa angkatan
2016
2.mengisi formulir
3.foto 3 x 4 (2 buah)
4.krs
5.tulisan ttg ( deskripsi KMIP dan esaay jurnalistik)
6.dikumpul dengan map warna hijau

Tunggu apalagi.. ayo daftarkan dirimu πŸ˜€

Atau bisa hubungi CP :
nida :082284628869
Zetri :082381364507

Selasa, 19 April 2016

Salam Ilmiah..
Buat kamu kamu yang berencana ingin lulus, yang berencana ingin MEMBUAT PROPOSAL, jangan lewatkan kesempatan berharga ini, segera daftarkan dirimu di "SEMINAR BAGAIMANA CARA MEMBUAT PROPOSAL DAN PAPER" pada hari senin, 25 April 2016, pukul 09.00 WIB di Ruang Seminar Gedung I.
dengan insert hanya Rp. 5.000,- kamu bisa mendapatkan ilmu bermanfaat.
Kunjungi stand kami di Plaza HPT, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas..

Kamis, 14 April 2016

Salam Ilmiah...
[H-11]
Pekan Ilmiah Pertanian akan semakin mendekat guys. pastikan kamu-kamu tdak ketinggalan event2 pekan ilmiah pertanian.
dengan acara :
1. Seminar bagaimana membuat proposal dan paper (25 April 2016) di Ruang Seminar Ged I pukul 08.00 - selesai
2. Lomba Makan Mie Terbanyak (utk warga Faperta) = (25 April 2016) di GSM Fakultas Pertanian pukul 14.00 - selesai
3. Lomba poster dan mading tingkat SMA/SMK/MA se-Sumatera Barat (27 April 2016)

di Ruang Seminar Ged I pukul 08.00 wib - selesai
4. Lomba Baca Puisi tingkat SMA/SMK/MA se-Sumatera Barat (28 April 2016)
di Ruang Seminar Ged I pukul 08.00 wib - selesai
5. Plant Expo (26-27 April 2016) di Fakultas Pertanian 08.00 wib - 15.00 wib
6. Penanaman Pohon (29 April 2016) di Pantai Tiram, kab. Padang Pariaman 07.00 - selesai
7. Gebyar KMIP & Temu Alumni (30 April 2016) di Ruang Studio PKM Universitas Andalas 19.00 wib - selesai


Senin, 11 April 2016

PUISI yang dilombakan dalam LOMBA BACA PUISI TINGKAT SMA/SMK/MA se-Sumbar dalam rangkaian acara Pekan Ilmiah Pertanian 2016


DAUN MENANGIS
Rukmi Wisnu Wardani
Sehelai arti hidup melepaskan sayapnya
Terlepas …
Melayang tertiup angin
Berputar menari …
Kadang berlari
Terjang landas
Bentur 'kan tanah di sisi kaki berpijak
Susut diri tenggelam dalam arus
Terbawa petualang,
Arungi bebatuan rawa
Lelah sang helai …
Manja' kan diri
Tertidur sejenak
Tak usai manja berpaling
Tiupan arti hidup mengembara lagi
Sampai kapan ?
Tak' seorang pun yang tahu…
Hanya " ia "………

SERATUS JUTA
Taufik Ismail
Umat miskin dan penganggur berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya
Di tengah mereka tak tahu akan berbuat apa
Kini kutundukkan kepala, karena
Ada sesuatu besar luar biasa
Hilang terasa dari rongga dada
Saudaraku yang sirna nafkah, tanpa kerja
berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya
Kita mesti berbuat sesuatu, betapun sukarnya.

SAJAK SEONGGOK JAGUNG
W.S. Rendra
Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda
yang kurang sekolahan.
Memandang jagung itu,
sang pemuda melihat ladang;
ia melihat petani;
ia melihat panen;
dan suatu hari subuh,
para wanita dengan gendongan
pergi ke pasar ………..
Dan ia juga melihat
suatu pagi hari
di dekat sumur
gadis-gadis bercanda
sambil menumbuk jagung
menjadi maisena.
Sedang di dalam dapur
tungku-tungku menyala.
Di dalam udara murni
tercium kuwe jagung
Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda.
Ia siap menggarap jagung
Ia melihat kemungkinan
otak dan tangan
siap bekerja
Tetapi ini :
Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda tamat SLA
Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa.
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya.
Ia memandang jagung itu
dan ia melihat dirinya terlunta-lunta .
Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik.
Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase.
Ia melihat saingannya naik sepeda motor.
Ia melihat nomor-nomor lotre.
Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal.
Seonggok jagung di kamar
tidak menyangkut pada akal,
tidak akan menolongnya.
Seonggok jagung di kamar
tak akan menolong seorang pemuda
yang pandangan hidupnya berasal dari buku,
dan tidak dari kehidupan.
Yang tidak terlatih dalam metode,
dan hanya penuh hafalan kesimpulan,
yang hanya terlatih sebagai pemakai,
tetapi kurang latihan bebas berkarya.
Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan.
Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya ?
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya ?
Apakah gunanya seseorang
belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,
atau apa saja,
bila pada akhirnya,
ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
“ Di sini aku merasa asing dan sepi !”

SAJAK JOKI TOBING UNTUK WIDURI
W.S. Rendra
Dengan latar belakang gubug-gubug karton,
aku terkenang akan wajahmu.
Di atas debu kemiskinan,
aku berdiri menghadapmu.
Usaplah wajahku, Widuri.
Mimpi remajaku gugur
di atas padang pengangguran.
Ciliwung keruh,
wajah-wajah nelayan keruh,
lalu muncullah rambutmu yang berkibaran
Kemiskinan dan kelaparan,
membangkitkan keangkuhanku.
Wajah indah dan rambutmu
menjadi pelangi di cakrawalaku

GUGUR
Oleh : W.S. Rendra
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua
luka-luka di badannya
Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya
Sesudah pertempuran yang gemilang itu
lima pemuda mengangkatnya
di antaranya anaknya
Ia menolak
dan tetap merangkak
menuju kota kesayangannya
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Belumlagi selusin tindak
mautpun menghadangnya.
Ketika anaknya memegang tangannya
ia berkata :
" Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah
tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah
Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang."
Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa
Orang tua itu kembali berkata :
"Lihatlah, hari telah fajar !
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya !
Nanti sekali waktu
seorang cucuku
akan menacapkan bajak
di bumi tempatku berkubur
kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata :
-Alangkah gemburnya tanah di sini!"
Hari pun lengkap malam
ketika menutup matanya

SAJAK MATAHARI
Oleh : W.S. Rendra
Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahri adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !




SAJAK ORANG KEPANASAN
Oleh : W.S. Rendra
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kami bukan sekutu
Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami telantar dijalan
dan kamu memiliki semua keteduhan
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam
dan kamu nyerocos bicara
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan
maka kami bilang : TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana
Karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan
Karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu

SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA
Oleh : W.S. Rendra
Matahari terbit pagi ini
mencium bau kencing orok di kaki langit,
melihat kali coklat menjalar ke lautan,
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.
Lalu kini ia dua penggalah tingginya.
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini
memeriksa keadaan.
Kita bertanya :
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga.
Orang berkata “ Kami ada maksud baik “
Dan kita bertanya : “ Maksud baik untuk siapa ?”
Ya ! Ada yang jaya, ada yang terhina
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
Ada yang duduk, ada yang diduduki.
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
Dan kita di sini bertanya :
“Maksud baik saudara untuk siapa ?
Saudara berdiri di pihak yang mana ?”
Kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya.
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota.
Perkebunan yang luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
Alat-alat kemajuan yang diimpor
tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya.
Tentu kita bertanya :
“Lantas maksud baik saudara untuk siapa ?”
Sekarang matahari, semakin tinggi.
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
Kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini
akan menjadi alat pembebasan,
ataukah alat penindasan ?
Sebentar lagi matahari akan tenggelam.
Malam akan tiba.
Cicak-cicak berbunyi di tembok.
Dan rembulan akan berlayar.
Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda.
Akan hidup di dalam bermimpi.
Akan tumbuh di kebon belakang.
Dan esok hari
matahari akan terbit kembali.
Sementara hari baru menjelma.
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.
Atau masuk ke sungai
menjadi ombak di samodra.
Di bawah matahari ini kita bertanya :
Ada yang menangis, ada yang mendera.
Ada yang habis, ada yang mengikis.
Dan maksud baik kita
berdiri di pihak yang mana !